Jumat, 13 Maret 2015

Jenis dan Proses Komunikasi



Jenis dan proses komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses atau kegiatan penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Kehidupan manusia akan tampak hampa apabila tidak ada komunikasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok, ataupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Dua orang dikatakan melakukan interaksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi dilakukan manusia baik secara perorangan, kelompok, atau organisasi.
Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa menghindar dari tindakan komunikasi menyampaikan dan menerima pesan dari dan ke orang lain. Tindakan komunikasi ini terus menerus terjadi selama proses kehidupannya. Prosesnya berlangsung dalam berbagai konteks baik fisik, psikologis, maupun sosial, karena proses komunikasi tidak terjadi pada sebuah ruang kosong. Pelaku proses komunikasi adalah manusia yang selalu bergerak dinamis. Komunikasi menjadi penting karena fungsi yang bisa dirasakan oleh pelaku komunikasi tersebut. Melalui komunikasi seseorang menyampaikan apa yang ada dalam benak pikirannya dan perasaan hati nuraninya kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui komunikasi seseorang dapat membuat dirinya tidak merasa terasing atau terisolasi dari lingkungan di sekitarnya.
Jenis Komunikasi
Untuk mengetahui komunikasi antara pimpinan perusahaan dengan karyawan komunikasi dibedakan menjadi tiga menurut jenisnya: (Soejono Trimo, Analisis Kepemimpinan Angkasa Bandung. 1986)
a.    Downward Communication
Koordinasi melalui rencana yang telah dibuat (by plan) yang dapat dikatakan koordinasi itu mencapai bentuk komunikasi yang akhirnya berjalan kebawah. Komunikasi ini bersifat satu arah dari pemimpin kepada bawahanya. Informasi yang disampaikan meliputi antara lain, kebijaksanaan pemimpin, peraturan, ketentuan yang harus diikuti oleh pekerja. jadwal kegiatan atau program dan alokasi sumber-sumber.
Makin jelas atau pasti suatu kegiatan atau pekerjaan  makin kurang bimbingan atau pemrosesaninformasi yang diperlukan, sehingga pemimpin cukup mengkoordinasikan  pekerjaan bawahan melalui rencanakerja yang telah disiapkan.
b.    Upward Communication
Koordinasi melalui umpan balik (feed back), berarti komunikasi teratur keatas, dari bawahan kepimpinan terutama dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis, pemimpin atau manajer sangat memerlukan input informasi yang berupa laporan, saran dari bawahan untuk dapat mengkoordinasikan seluruh kegiatan itu.
c.    Komunikasi Horizontal atau Diagonal
Koordinasi melalui interaksi lateral sebenarnya merupakan satu alur komunikasi atau informasi yang sifatnya horizontal atau diagonal antar departemen/unit-unit dalam organisasi.
Informasi dipakai pemimpin  bilamana karakteristik tugas atau pekerjaan itu mengandung derajat ketidak pastian yang tinggi.
Dalam kondisi tugas atau pekerjaan semacam ini pemimpin atau bawahan amat membutuhkan pemrosesan informasi yang tinggi berkaitan enggan tugas atau pekerjaan yang dilaksanakan, masukan-masukan tidak hanya dari kelompok atau unit kerjanya sendiri, akan tetapi memerlukan pula informasi dari unit-unit kerja lain dalam organisasi itu.
Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi termasuk juga suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang berarti sama. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan.
Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, dan menunjukkan sikap tertentu seperti tersenyum, mengangkat bahu dan sebagainya. Komunikasi ini disebut komunikasi nonverbal. Proses komunikasi bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Melalui komunikasi sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.
a. komunikator
Komunikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam sebuah proses komunikasi.Dengan kata lain, komunikator merupakan seseorang atau sekelompok orang yang berinisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan.Seorang komunikator tidak hanya berperan dalam menyampaikan pesan kepada penerima, namun juga memberikan respons dan tanggapan, serta menjawab pertanyaan dan masukan yang disampaikan oleh penerima, dan publik yang terkena dampak dari proses komunikasi yang berlangsung, baik secara langsung maupun tidak langsung.
b. Pesan
adalah setiap pemberitahuan, kata, atau komunikasi baik lisan maupun tertulis, yang dikirimkan dari satu orang ke orang lain.Pesan menjadi inti dari setiap proses komunikasi yang terjalin pesan terbagi menjadi dua, yakni pesan verbal dan non-verbal. Pesan verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya menggunakan kata-kata, dan dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan apa yang didengarnya.Sedangkan, pesan non-verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya tidak menggunakan kata-kata secara langsung, dan dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan gerak-gerik, tingkah laku, mimik wajah, atau ekspresi muka pengirim pesan.Pada pesan non-verbal mengandalkan indera penglihatan sebagai penangkap stimuli yang timbul.
c. Penerima
adalah pihak yang memperoleh pesan atau stimulus yang dikirmkan oleh sumber. Stimulus yang diterima tersebut dapat terdiri dari beraneka ragam bentuk, seperti kata-kata, tulisan, gerak-gerik, mimik muka, ekspresi wajah, sentuhan, aroma, serta perbuatan atau tingkah laku lawan bicara.Selanjutnya, peran penerima adalah mencerna dan menanggapi stimulus tersebut dengan mendengar, melihat, membau, atau merasakan.Secara garis besar, penerima dapat terbagi menjadi penerima aktif dan penerima pasif.Penerima pasif adalah orang yang hanya menerima stimulus yang datang kepadanya, tanpa memberikan tanggapan serta umpan balik (feedback).Sedangkan, penerima aktif adalah orang yang tidak saja menerima stimulus yang datang kepadanya, tetapi juga memberikan tanggapan atau feedback secara aktif (berkelanjutan) kepada pengirim.
d. Feedback
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak
Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.
Source :

Organisasi

ORGANISASI
Pengertian Organisasi merupakan sekumpulan orang dalam suatu kelompok untuk mencapai tujuan secara bersama.
Secara umum, Pengertian Organisasi dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem yang terdiri dari sekumpulan individu terhadap pembagian kerja kelompok dalam rangka mewujudkan tujuan yang telah diciptakan secara sistematis dan struktural. Dalam organisasi terdapat beberapa batasan yang dapat ditunjukkan pada sebuah organisasi tersebut. Selain itu, Pengertian Organisasi dapat diartikan sebagai tempat orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terorganisasi, terencana, terkendali dan terpimpin dalam memanfaatkan sumber daya yang digunakan secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi secara bersama-sama.
Pengertian Organisasi menurut para Ahli
1. Menurut Stephen P. Robbinss
Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
2. Menurut James D Mooney
Organisasi merupakan bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Menurut Stoner
Organisasi merupakan suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
4. Menurut Chester I Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
5. Menurut Schein
Organisasi merupakan suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi lewat hirarki otoritas dan tanggungjawab.
6. Menurut Kochler
Organisasi merupakan sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasikan usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.
7. Menurut W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia
Organisasi merupakan susunan dan aturan dari berbagai bagian sehingga menjadi kesatuan yang teratur.
8. Menurut M. dahlan Al Barry , Kamus Modern Bahasa Indonesia
Organisasi merupakan penyusunan dan pengaturan bagian-bagian hingga menjadi suatu kesatuan, sususan dan aturan dari berbagai bagian sehingga merupakan kesatuan yang teratur dan gabungan kerja sama (untuk mencapai tujuan tertentu).
Contoh dari suatu organisasi yaitu organisasi kemahasiswaan, sebagai contohnya untuk sekolah menengah ditujukan pada OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) dan untuk perguruan tinggi ditujukan pada BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa). Organisasi-organisasi merupakan salah satu dari bentuk organisasi garis karena mempunyai cakupan yang tidak luas hanya berada di lingkungannya saja dan bergelut di wilayahnya saja namun BEM dapat dikatakan sebagai bentuk organisasi garis dan staff karena BEM biasanya terdiri atas beberapa anggota yang berasal dari berbagai fakultas, wilayah kampus yang berbeda dan jurusan yang berbeda pula sehingga memiliki jangkauan yang luas.
Pada Pengertian Organisasi, dapat dibagikan ke dalam empat jenis berdasarkan bentuknya yaitu sebagai berikut :
1. Organisasi garis
Bentuk organisasi paling sederhana, tertua dan masih kecil. Dimana jumlah karyawan/anggotanya  masih sedikit sehingga spesialisasi kerjanya belum tinggi dan dapat mengenal satu sama lain dengan baik.
2. Organisasi garis dan staff
Bentuk organisasi  yang digunakan oleh setiap organisasi besar, bidang pekerjaan bermacam-macam, memiliki cakupan kerja yang luas dan rumit serta karyawan/anggota pada bentuk organsasi ini sudah banyak.
3. Organisasi fungsional
Organisasi yang terbentuk sesuai dengan dasar fungsi-fungsi yang dijalankan dan organisasi ini di tetapkan pada perusahaan yang dimana pembagian tugas dalam kerjanya dapat dibedakan secara jelas.
4. Organisasi panitia
Organisasi yang terbentuk hanya dalam sewaktu saja,setelah tugas usai dikerjakan maka organisasi tersebut telah menyelesaikan tugasnya.
Pada Pengertian Organisasi, dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis berdasarkan banyaknya pemimpin yaitu antara lain :
1. Organisasi proyek
Organisasi yang membentuk kelompok-kelompok spesialisasi dalam mewujudkan tujuan yang khusus, dimana manajer proyek memiliki kewenangan untuk memimpin para anggota kelompok selama periode waktu proyek. Apabila telah selesai maka organisasi tersebut akan dibubarkan.
2. Organisasi matrik
Organisasi yang seraya membentuk seperti organisasi proyek tetapi yang menjadi perbedaan adalah dimana anggota atau karyawan dalam organisasi matrik ini memiliki dua pemimpin dengan kewenangan yang berbeda.
Secara umum, beberapa jenis organisasi yaitu diantaranya :
1.     Organisasi politik
2.     Organisasi kemahasiswaan
3.     Organisasi kenegaraan
4.     Organisasi sosial
Struktur organisasi merupakan rangkaian komponen-komponen yang tersusun dalam organisasi. Struktur organisasi memaparkan tentang adanya pembagian kerja dan bagaimana kegiatan-kegiatan yang berbeda dapat terkoordinasikan dengan baik. Selain itu, struktur organisasi menunjukkan adanya spesialisasi pekerjaan,  penyampaian laporan dan saluran perintah
Unsur-unsur dalam struktur organisasi :
1. Spesialisasi
Spesialisasi dalam struktur organisasi ini mencakup tentang spesaialisasi, baik tugas individu maupun tugas kelompok dalam suatu organisasi dan mengelompokkan tugas-tugas tersebut ke dalam komponen-komponen organisasi (unit kerja).
2. Standarisasi
Standarisasi dalam struktur organisasi ini mencakup tentang standarisasi tata kerja, sistem kerja dan prosedur kerja dalam organisasi. Banyak sistem dan prosedur kerja yang termasuk bagan organisasi dan struktur organisasi, dimana dikembangkan melalui peraturan-peraturan tentang kegiatan dan hubungan kerja yang digunakan dalam organisasi.
3. Koordinasi
Koordinasi dalam struktur organisasi ini mencakup tentang ketergantungan, penyelarasan fungsi-fungsi, pengintegrasian dan komponen-komponen dalam organisasi yang berkaitan.
4. Sentralisasi dan desentralisasi.
Sentralisasi dan desentralisasi dalam kegiatan ini mencakup tentang pengambilan keputusan. Dalam struktur organisasi desentralisasi, pengambilan keputusan didelegasikan kepada individu-individu pada tingkat-tingkat manajemen bawah dan menengah. Sedangkan dalam struktur organisasi yang sentralisasi, pengambilan keputusan dilakukan oleh para pimpinan puncak.
Source :
https://tiaralisya.wordpress.com/2014/03/17/peran-organisasi-dalam-perusahaan/