Banjir jadi hal biasa buat masyarakat Indonesia. Tiap tahun
Indonesia slalu mendapatkan masalah banjir dan sampai saat ini pun belum ada
solusi yg dapat menanggulangi permasalahan ini. Ketidak sadaran akan bahayanya
banjir dan penyebab-penyebab terjadinya banjir menjadi penyebab kenapa banjir
tersebut setiap tahun melanda Indonesia.
Penyebab banjir sendiri bisa terjadi karena berbagai hal baik alam
maupun manusia. Dan berikut adalah hal-hal yang menyebabkan banjir di seluruh
dunia termasuk Indonesia :
1. Peristiwa alam seperti
Curah hujan dalam jangka waktu yang lama.
2. Terjadi erosi tanah
hingga menyisakan batuan, dan tidak ada resapan air bahkan bukan hanya banjir
tapi juga tanah longsor.
3. Buruknya penanganan
sampah, hingga kemudian sumber saluran air tersumbat
4. Bendungan dan saluran
air rusak. Seperti yang terjadi pada bencana di situ gintung
5.
Penebangan
hutan secara liar dan tidak kendali.
6.
Di
daerah bebatuan daya serap air sangat kurang. Sehingga memudahkan terjadi
bencana banjir
7.
Kiriman
atau bencana banjir bandang.
8.
Keadaan
tanah tertutuo semen, paving atau aspal, hingga tidak menyerap air.
9.
Pembangunan
tempat pemukiman dimana tanah kosong diubah menjadi jalan gedung, tempat
parkir, hingga daya serap air hujan tidak ada. Contohlah kota-kota besar
semacam jakarta yang sering terjadi bencana banjir.
Bencana
banjir sebenarnya dapat kita hindari, yaitu dengan menghindari hal-hal diatas.
Sehingga tidak akan terjadi peristiwa seperti situ gintung ataupun banjir
bandang yang sering terjadi di Indonesia. Seperti sebuah kata bijak, “Manusia
adalah bagian dari alam, jika kita menyakiti alam maka kita akan menyakiti
manusia”.
Beberapa ramalan untuk Indonesia
dikeluarkan oleh konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Bali jika
tingakatan air laut terus meninggi:
- Bandara Jakarta akan tenggelam pada tahun 2035.
- Sekitar 25% wilayah Jakarta dapat hilang di tahun 2050.
- Surabaya dan Semarang akan banjir secara tetap pada tahun 2080.
- Ibukota Indonesia terpaksa dipindahkan ke Bandung.
- Dua ribu pulau bisa habis di tahun 2030.
- 400,000 km kuadrat luas daratan lenyap pada tahun 2080, termasuk sekitar 10% dari Papua, dan 5% dari Jawa dan Sumatra (di pesisir utara).
Begitu ujar Nicholas Stern, pengarang "The Stern
Report" (2006) mengenai perubahan iklim:
Negara
kepulauan sangat rawan terhadap peningkatan air laut dan badai. Indonesia
termasuk Negara yang amat rawan.
Sebenarnya banjir dapat di kurangi
bahkan dicegah jika kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga sungai-sungai,
kali, bendungan, dan mengurangi pembangunan-pembangunan gedung yang berarti
menutup tanah dengan semen maupun aspal, membangun taman-taman ditengah kota
dapat mengurangi bencana banjir.
setiap tahun air laut meluap menjadi
masalah besar yang harus dihadapi kedepannya.
sumber
lebih lengkap :
Opini
Banjir yang
belakangan ini terus menerjang bangsa indonesia. Tidak jauh hal dari Ibukota
Indonesia sendiri yaitu Jakarta. Masalah banjir ini akan terus tetap ada jika
tidak ada kemauan masyarakat sendiri untuk menjaga negeri ini, contohnya banyak
sekali dimana mana sampah berserakan dijalanan, yang membuat saluran air
tersumbat sehingga air tidak dapat mengalir dengan baik. Seharusnya kita
sebagai masyarakat tidak seperti ini. Kita sendiri yang seharusnya menjaga
lingkungan alam kita agar banjir yang melanda Indonesia tidak lagi seperti ini.