Kamis, 10 Oktober 2013

Masalah Banjir di Indonesia




Banjir jadi hal biasa buat masyarakat Indonesia. Tiap tahun Indonesia slalu mendapatkan masalah banjir dan sampai saat ini pun belum ada solusi yg dapat menanggulangi permasalahan ini. Ketidak sadaran akan bahayanya banjir dan penyebab-penyebab terjadinya banjir menjadi penyebab kenapa banjir tersebut setiap tahun melanda Indonesia.

Penyebab banjir sendiri bisa terjadi karena berbagai hal baik alam maupun manusia. Dan berikut adalah hal-hal yang menyebabkan banjir di seluruh dunia termasuk Indonesia :
1.      Peristiwa alam seperti Curah hujan dalam jangka waktu yang lama.
2.      Terjadi erosi tanah hingga menyisakan batuan, dan tidak ada resapan air bahkan bukan hanya banjir tapi juga tanah longsor.
3.      Buruknya penanganan sampah, hingga kemudian sumber saluran air tersumbat
4.      Bendungan dan saluran air rusak. Seperti yang terjadi pada bencana di situ gintung
5.      Penebangan hutan secara liar dan tidak kendali.
6.      Di daerah bebatuan daya serap air sangat kurang. Sehingga memudahkan terjadi bencana banjir
7.      Kiriman atau bencana banjir bandang.
8.      Keadaan tanah tertutuo semen, paving atau aspal, hingga tidak menyerap air.
9.   Pembangunan tempat pemukiman dimana tanah kosong diubah menjadi jalan gedung, tempat parkir, hingga daya serap air hujan tidak ada. Contohlah kota-kota besar semacam jakarta yang sering terjadi bencana banjir.

Bencana banjir sebenarnya dapat kita hindari, yaitu dengan menghindari hal-hal diatas. Sehingga tidak akan terjadi peristiwa seperti situ gintung ataupun banjir bandang yang sering terjadi di Indonesia. Seperti sebuah kata bijak, “Manusia adalah bagian dari alam, jika kita menyakiti alam maka kita akan menyakiti manusia”.
Beberapa ramalan untuk Indonesia dikeluarkan oleh konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Bali jika tingakatan air laut terus meninggi:
  • Bandara Jakarta akan tenggelam pada tahun 2035.
  • Sekitar 25% wilayah Jakarta dapat hilang di tahun 2050.
  • Surabaya dan Semarang akan banjir secara tetap pada tahun 2080.
  • Ibukota Indonesia terpaksa dipindahkan ke Bandung.
  • Dua ribu pulau bisa habis di tahun 2030.
  • 400,000 km kuadrat luas daratan lenyap pada tahun 2080, termasuk sekitar 10% dari Papua, dan 5% dari Jawa dan Sumatra (di pesisir utara).
Begitu ujar Nicholas Stern, pengarang "The Stern Report" (2006) mengenai perubahan iklim:
Negara kepulauan sangat rawan terhadap peningkatan air laut dan badai. Indonesia termasuk Negara yang amat rawan.

Sebenarnya banjir dapat di kurangi bahkan dicegah jika kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga sungai-sungai, kali, bendungan, dan mengurangi pembangunan-pembangunan gedung yang berarti menutup tanah dengan semen maupun aspal, membangun taman-taman ditengah kota dapat mengurangi bencana banjir.
setiap tahun air laut meluap menjadi masalah besar yang harus dihadapi kedepannya.

sumber lebih lengkap :


Opini

Banjir yang belakangan ini terus menerjang bangsa indonesia. Tidak jauh hal dari Ibukota Indonesia sendiri yaitu Jakarta. Masalah banjir ini akan terus tetap ada jika tidak ada kemauan masyarakat sendiri untuk menjaga negeri ini, contohnya banyak sekali dimana mana sampah berserakan dijalanan, yang membuat saluran air tersumbat sehingga air tidak dapat mengalir dengan baik. Seharusnya kita sebagai masyarakat tidak seperti ini. Kita sendiri yang seharusnya menjaga lingkungan alam kita agar banjir yang melanda Indonesia tidak lagi seperti ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar