Perlambatan pertumbuhan ekonomi menjadi 5,92 persen di semester I 2013 dikhawatirkan akan berdampak pada bertambahnya tingkat angka pengangguran di Indonesia. Demikian disampaikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Salsiah Alisjahbana kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Kamis (15/8).
Oleh karena itu, Armida mengatakan fokus pemerintah saat ini tidak hanya berorientasi pada penciptaan angkatan kerja baru. Pencegahan agar tidak terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) misalnya pada industri padat karya seperti industri sepatu turut menjadi concern pemerintah. "Karena hardest hit di sana (dengan perlambatan ini)," ujar Armida.
Pemerintah, dalam hal ini, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah membahas rumusan insentif untuk industri padat karya. Selain mengurangi tingkat angka pengangguran, insentif tersebut nantinya diharapkan dapat mendorong industri padat karya di tanah air.
Dalam rumusan terkait insentif industri padat karya, terdapat beberapa opsi yang tengah dipertimbangkan. Pertama, pajak karyawan ditanggung pemerintah. Kedua, pemotongan Pajak Penghasilan (PPh). Ketiga, menaikkan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). "Maksudnya itu supaya jangan terjadi PHK," kata Armida.
Lebih lanjut, Armida mengatakan pemerintah optimistis target tingkat angka pengangguran 2013 yakni 5,8 persen sampai 6,1 persen dapat tercapai. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran per Februari 2013 mencapai 7,17 juta orang atau 5,92 persen dari jumlah angkatan kerja di Indonesia sebesar 121,2 juta orang. Angka ini lebih rendah dibandingkan target sebelumnya yakni 5,5 persen sampai 5,8 persen dengan asumsi pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 6,8 persen sampai 7,2 persen. Sedangkan untuk 2014, tingkat angka pengangguran pada 2014 diharapkan berada di kisaran 5,6 sampai 5,8 persen.
http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/13/08/15/mrkhd2-jumlah-pengangguran-di-indonesia-berpotensi-meningkat
Opini
Setingkatnya dengan pertumbuhan penduduk yang cepat, pengangguran pun ikut bertambah seiiring dengan sedikitnya lapangan pekerjaan. Seharusnya pemerintah atau pengusaha pengusaha lebih banyak melihat ke daerah kecil yang rata rata penghuninya pun pengangguran. dengan seperti itu mereka lebih banyak membuat lapangan pekerjaan dan mengurangi sedikit jumlah pengangguran di indonesia.
Senin, 28 Oktober 2013
Senin, 21 Oktober 2013
Korupsi
KORUPSI WISMA ATLET, Mekeng: Ketua Banggarnya Bukan Saya
KORUPSI WISMA ATLETMekeng: Ketua Banggarnya Bukan Saya
Sabtu, 7 Januari 2012
JAKARTA (Suara Karya): Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Melchias Markus Mekeng mengungkapkan bahwa dirinya sama sekali tidak terlibat dalam kasus suap Wisma Atlet dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh Pengadilan Tipikor, kemarin.
Menurut Mekeng, dirinya ditugaskan dan dilantik sebagai Ketua Banggar sejak 19 Juli 2010, sementara anggaran untuk pembangunan wisma atlet dibahas dalam APBN Perubahan Tahun 2010.
"Jadi saya belum menjadi bagian dari Banggar DPR RI, baik sebagai anggota, maupun Ketua Banggar. Tidak benar kalau Nazaruddin bilang biangnya atau Ketua Besar itu adalah saya," kata Mekeng kepada wartawan, kemarin.
Dia melanjutkan, sesuai dengan siklus pembahasan APBN maka selaku Ketua Badan Anggaran DPR RI dirinya mulai bertugas sebagai Ketua Badan Anggaran DPR RI sejak Juli 2010 dengan memulai Agenda Pembahasan APBN Tahun Anggaran 2011 dan seterusnya hingga saat ini.
Dia menambahkan, bahwa untuk memperjelas masalah suap wisma atlet, dirinyalah yang meminta Nazaruddin untuk menyebutkan nama-nama dari oknum yang terlibat. "Harus dijelaskan secara jelas dan jangan setengah-setengah, Ketua Banggar siapa yang terlibat, jadi tidak menimbulkan persepsi yang mendua," tegasnya.
Dia juga mengungkapkan kronologi arus kebijakan keuangan SEA Games X DPR RI pada tahun anggaran 2010 yaitu sebagai berikut: Masalah pembahasan dan penetapan anggaran pembangunan wisma atlet di Palembang adalah keputusan resmi Komisi X DPR RI. "Kebijakan seputar keuangan SEA Games 2011 memang diputuskan di Komisi X," katanya.
Mekeng melanjutkan, rapat kerja antara Komisi X DPR RI dengan Menteri Pemuda dan Olahraga pada 20 Januari 2010 menyimpulkan bahwa Komisi X DPR RI dan pemerintah sepakat membentuk Panitia Kerja (Panja) SEA Games dan Para Games 2011.
Panja, tambah dia, diketuai oleh Ketua Komisi X Mahyuddin, anggotanya terdiri dari para Wakil Ketua Komisi X yaitu Rully Chairul Azwar, Heri Akhmadi dan Abdul Hakam Naja.
Selain itu, terkait program dan kegiatan dalam rangka persiapan dan penyelenggaraan kegiatan SEA Games dan Para Games 2011 yang kala itu tinggal 19 bulan lagi, Komisi X DPR RI mendesak Menpora agar memperhatikan kedisiplinan penganggaran.
Menurut dia, soal anggaran SEA Games sendiri setidaknya dimulai sejak Rapat Kerja antara Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan Komisi X DPR RI pada Selasa, 13 April 2010.
Rapat kerja tersebut, menurut Mekeng, bersifat terbuka dengan agenda pembahasan perubahan APBN TA 2010 yang dipimpin oleh Ketua Komisi X DPR RI Mahyuddin serta didampingi pimpinan lain.Dalam rapat kerja tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga mengajukan usulan tambahan sebesar Rp 2,125 tiliun.
Mekeng melanjutkan, usulan tersebut di luar pagu yang sudah ada yaitu Rp 350 miliar. Perincian usulan tersebut untuk persiapan SEA Games dan Para Games 2011 Rp 1.000 miliar (Rp 1 triliun) dan lanjutan pembangunan tahap pertama pusat pendidikan dan pelatihan serta sekolah olahraga nasional Bukit Hambalang Bogor sebesar Rp 625 miliar dan untuk kegiatan kepemudaan serta olahraga lainnya Rp 500 miliar.
"Dengan pengajuan usulan tambahan sebesar Rp 2,125 triliun tersebut, Komisi X DPR RI memutuskan akan mempertimbangkan usulan tambahan pagu anggaran APBN-P TA 2010 dengan program prioritas utama pada persiapan SEA Games dan Para Games 2011 dalam rangka renovasi sarana dan prasarana pertandingan dan pembinaan atlet," jelasnya.
Mekeng memberikan penjelasan, usulan tersebut akan diajukan oleh Komisi X DPR RI kepada Badan Anggaran DPR RI. Dalam rapat kerja antara Komisi X DPR RI dengan Menpora pada Kamis, 29 April 2010, Komisi X DPR RI menyampaikan bahwa Komisi X DPR RI hanya dapat memperjuangkan tambahan anggaran sebesar Rp 600 miliar dari usulan Rp 2,125 triliun.
Dengan demikian, total tambahan anggaran untuk Kemenpora pada APBNP-TA 2010 adalah sebesar Rp 350 miliar ditambah Rp 600 miliar sehingga totalnya menjadi Rp 950 miliar. (Kentos)
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=294660
Opini
Korupsi yang terjadi di Indonesia sudah terjadi banyak dimana mana, maupun korupsi rakyat kecil maupun Pemerintah sekalipun melakuakan korupsi. Peran KPK juga tidak banyak berpengaruh atas kasus korupsi di Indonesia. Kita seharusnya sebagai rakyat Indonesia yang berjulukan Agama Islam nomor 1 di dunia. Seharusnya lebih jujur dan adil terhadap kasus tindakan apapun. Dan tidak menerima suap dari manapun.
Kamis, 10 Oktober 2013
Masalah Banjir di Indonesia
Banjir jadi hal biasa buat masyarakat Indonesia. Tiap tahun
Indonesia slalu mendapatkan masalah banjir dan sampai saat ini pun belum ada
solusi yg dapat menanggulangi permasalahan ini. Ketidak sadaran akan bahayanya
banjir dan penyebab-penyebab terjadinya banjir menjadi penyebab kenapa banjir
tersebut setiap tahun melanda Indonesia.
Penyebab banjir sendiri bisa terjadi karena berbagai hal baik alam
maupun manusia. Dan berikut adalah hal-hal yang menyebabkan banjir di seluruh
dunia termasuk Indonesia :
1. Peristiwa alam seperti
Curah hujan dalam jangka waktu yang lama.
2. Terjadi erosi tanah
hingga menyisakan batuan, dan tidak ada resapan air bahkan bukan hanya banjir
tapi juga tanah longsor.
3. Buruknya penanganan
sampah, hingga kemudian sumber saluran air tersumbat
4. Bendungan dan saluran
air rusak. Seperti yang terjadi pada bencana di situ gintung
5.
Penebangan
hutan secara liar dan tidak kendali.
6.
Di
daerah bebatuan daya serap air sangat kurang. Sehingga memudahkan terjadi
bencana banjir
7.
Kiriman
atau bencana banjir bandang.
8.
Keadaan
tanah tertutuo semen, paving atau aspal, hingga tidak menyerap air.
9.
Pembangunan
tempat pemukiman dimana tanah kosong diubah menjadi jalan gedung, tempat
parkir, hingga daya serap air hujan tidak ada. Contohlah kota-kota besar
semacam jakarta yang sering terjadi bencana banjir.
Bencana
banjir sebenarnya dapat kita hindari, yaitu dengan menghindari hal-hal diatas.
Sehingga tidak akan terjadi peristiwa seperti situ gintung ataupun banjir
bandang yang sering terjadi di Indonesia. Seperti sebuah kata bijak, “Manusia
adalah bagian dari alam, jika kita menyakiti alam maka kita akan menyakiti
manusia”.
Beberapa ramalan untuk Indonesia
dikeluarkan oleh konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Bali jika
tingakatan air laut terus meninggi:
- Bandara Jakarta akan tenggelam pada tahun 2035.
- Sekitar 25% wilayah Jakarta dapat hilang di tahun 2050.
- Surabaya dan Semarang akan banjir secara tetap pada tahun 2080.
- Ibukota Indonesia terpaksa dipindahkan ke Bandung.
- Dua ribu pulau bisa habis di tahun 2030.
- 400,000 km kuadrat luas daratan lenyap pada tahun 2080, termasuk sekitar 10% dari Papua, dan 5% dari Jawa dan Sumatra (di pesisir utara).
Begitu ujar Nicholas Stern, pengarang "The Stern
Report" (2006) mengenai perubahan iklim:
Negara
kepulauan sangat rawan terhadap peningkatan air laut dan badai. Indonesia
termasuk Negara yang amat rawan.
Sebenarnya banjir dapat di kurangi
bahkan dicegah jika kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga sungai-sungai,
kali, bendungan, dan mengurangi pembangunan-pembangunan gedung yang berarti
menutup tanah dengan semen maupun aspal, membangun taman-taman ditengah kota
dapat mengurangi bencana banjir.
setiap tahun air laut meluap menjadi
masalah besar yang harus dihadapi kedepannya.
sumber
lebih lengkap :
Opini
Banjir yang
belakangan ini terus menerjang bangsa indonesia. Tidak jauh hal dari Ibukota
Indonesia sendiri yaitu Jakarta. Masalah banjir ini akan terus tetap ada jika
tidak ada kemauan masyarakat sendiri untuk menjaga negeri ini, contohnya banyak
sekali dimana mana sampah berserakan dijalanan, yang membuat saluran air
tersumbat sehingga air tidak dapat mengalir dengan baik. Seharusnya kita
sebagai masyarakat tidak seperti ini. Kita sendiri yang seharusnya menjaga
lingkungan alam kita agar banjir yang melanda Indonesia tidak lagi seperti ini.
Selasa, 08 Oktober 2013
Permasalahan sosial
masyarakat: "Kemacetan di Kota-Kota Besar"
Reaksi:
|
Masalah
kemacetan sudah tak asing lagi di dengar oleh publik dan masyarakat luas.
Merupakan salah satu masalah sosial masyarakat yang sangat sulit untuk di
hindari, apalagi di era globalisasi ini. Bahkan masalah ini menjadi salah satu
ciri khas dari kota-kota besar di Indonesia. Kita ambil contoh yaitu Jakarta.
Memang tidak salah bila kita menyebut demikian, karena memang inilah fakta yang
terjadi pada saat ini.
(kemacetan yang terjadi di Ibukota)
Seperti
yang dapat kita lihat pada gambar di atas, hampir setiap hari, khususnya hari
kerja, Jakarta akan nampak semrawut. Kendaraan umum dan pribadi membanjiri
jalan-jalan khusunya daerah perkantoran. Setiap hari masyarakat di hadapkan oleh
kondisi seperti ini.
Tak
hanya di Ibukota, di kota-kota besar lain pun masalah ini kerap melanda
masyarakatnya. Sebut saja misalnya kota Bandung. Apabila hari weekend tiba,
maka kota tersebut akan di banjiri oleh kendaraan-kendaraan pribadi dari
berbagai daerah. Khususnya masyarakat Jakarta yang ingin mengisi waktu liburan.
Masalah buruknya transportasi yang ada di daerah Bandung juga menyebabkan
kemacetan terjadi.
Namun,
tak bisa di pungkiri bahwa kemacetan yang terjadi di Jakarta merupakan yang
paling parah terjadi. Karena Jakarta merupakan pusat dari kegiatan bisnis dan
ekonomi, maka masyarakat cenderung memilih untuk mencari peluang kerja di
Jakarta. Apalagi masyarakat pedesaan yang ingin mengadu nasib, maka mereka
berimigrasi ke kota-kota khususnya Jakarta. Sekarang ini, Jakarta pun kerap
kali terkenal dengan kata-kata “Lumpuh Total”.
Penyebab Terjadinya Kemacetan di
Jakarta
Banyak
hal yang menjadi penyebab kemacetan di daerah Jakarta. Faktor manusia yang
menjadi kecenderungan untuk terjadinya kemacetan-kemacetan tersebut. Berikut
ini beberapa penyebab kemacetan di Jakarta:
· Sarana
transportasi umum yang tidak memadai. Banyaknya kendaraan umum yang ada di
Jakarta, tidak di dukung dengan kualitas yang baik. Kendaraan umum yang ada,
sangat tidak terawat dan tidak bekerja secara efisien. Tidak disiplinnya para
supir dan penumpang juga menjadi kendala sebagai penyebab kemacetan, misalnya
dengan tidak naik di halte atau tempat yang seharusnya.
· Banyaknya
kendaraan pribadi yang di gunakan, dengan penumpang yang relatif sedikit. Masih
berkaitan dengan penyebab kemacetan yang pertama, masyarkat lebih memilih
menaiki kendaraan pribadi karena kualitas kendaraan umum yang tidak memadai.
Apalagi untuk kalangan masyarakat menengah ke atas. Semakin sulit untuk menekan
laju pertambahan kendaraan pribadi ini.
· Lemahnya
penegakan hukum oleh aparat yang berwenang dan kurangnya kesadaran dari
masyarakat pengguna jalan itu sendiri. Banyak masyarakat yang tidak
mengindahkan peraturan lalu lintas di karenakan para aparat hukum yang
seharusnya menegakkan hukum secara benar, dapat dengan mudah di suap dengan
sejumlah uang.
· Tidak
efektifnya busway berjalan. Dasar awal pembuatan busway adalah untuk mengurangi
kemacetan. Tetapi yang dapat di lihat sekarang ini, jalur jalan yang di gunakan
untuk busway justru menambah kemacetan. Karena tetap saja masyarakat lebih
memilih menggunakan kendaraan pribadi. Bahkan, banyak masyarakat yang nekat
menerobos jalan untuk busway tersebut, di karenakan kemacetan yang terjadi.
· Tidak
disiplinnya pengendara bajaj. Bajaj merupakan alat transportasi yang tak asing
lagi di Jakarta. Namun seringkali pengendara bajaj tidak memperhatikan lampu
lalu lintas sama sekali. Dengan seenaknya mengambil jalur lain, bahkan yang
berlawanan arah.
· Tata
kota Jakarta yang kurang terstruktur.
· Berbagai
bencana alam, misalnya seperti banjir. Bila banjir terjadi di Jakarta, maka
bisa di katakana bahwa otomatis jalanan di Jakarta akan lumpuh total.
Dampak Negatif yang Dirasakan
Masyarakat Akibat Terjadinya Kemacetan
Berbagai dampak negatif banyak di
rasakan oleh masyarakat sekitar Jakarta. Beberapa hal yang seringkali menjadi
dampaknya yaitu:
· Munculnya
berbagai macam penyakit seperti gangguan pernafasan dan gangguang pada kulit.
Dengan meningkatnya kendaraan yang ada, maka otomatis udara di penuhi dengan
polusi-polusi dan suhu global menjadi meningkt. Penipisan ozon pun terjadi,
sehingga gangguan pada kulit semakin meningkat.
· Pemborosan
waktu yang cukup siknifikan. Apabila kemacetan terjadi, otomatis waktu yang di
perlukan seseorang untuk sampai ke suatu tempat menjadi semakin panjang dan ini
akan mempengaruhi kinerja seseorang.
· Menimbulkan
sifat malas. Masyarakat akan semakin malas untuk beraktivitas di karenakan
kepadatan yang terjadi. Semakin lama, semakin berat untuk melangkah ke sesuatu
tempat. Lebih baik hanya di rumah dan menghindari kemacetan.
Langkah-Langkah Antisipasi yang
Dapat Dilakukan untuk Mencegah Kemacetan
· Meningkatkan
sarana dan prasarana transportasi di Jakarta. Misalnya dengan memperbaiki
kinerja para supir dan kondektur, memperbaiki keadaan dari kendaraan-kendaraan
umum yang ada sehingga terlihat nyaman untuk di naiki oleh khalayak banyak. Dan
masyarakat tidak ragu untuk memilih menggunakan kendaraan umum tersebut.
· Memperkuat
penegakan hukum bagi seseorang yang melanggar peraturan lalu-lintas. Para
aparat penegak hukum harus memiliki kesadaran bahwa merekalah yang sepatutnya
menegur orang-orang yang melakukan kesalahan, tidak lantas lepas tangan dengan
menerima suap dari orang-orang yang bersangkutan.
· Pemerintah
harus membangun tata ruang yang lebih baik lagi bagi kota Jakarta. Misalnya
pembuatan u-turn haruslah di kelola dengan baik. Karena yang ada selama ini,
daerah dimana terdapat u-turn pastilah di landa kemacetan.
· Yang
terpenting adalah kesadaran dari diri manusianya masing-masing, baik sebagai
masyarakat maupun para aparat yang bersangkutan. Bila sudah tertanam, maka langkah-langkah
selanjutnya akan lebih mudah untuk di laksanakan
Opini
Kemacetan termasuk masalah yang berat diindonesia, kita sebagai masyarakat seharusnya mengerti keadaan kota kota diindonesia. Seharusnya kita ini lebih menggunakan alat transportasi umum dibandingkan dengan alat tranportasi pribadi yang sekarang semakin banyak digunakan orang lain. Pemerintah seharusnya juga membuat jalan umum yang lebih baik dan efisien sehingga tidak membuat kemacetan dimanapun.
Kemacetan termasuk masalah yang berat diindonesia, kita sebagai masyarakat seharusnya mengerti keadaan kota kota diindonesia. Seharusnya kita ini lebih menggunakan alat transportasi umum dibandingkan dengan alat tranportasi pribadi yang sekarang semakin banyak digunakan orang lain. Pemerintah seharusnya juga membuat jalan umum yang lebih baik dan efisien sehingga tidak membuat kemacetan dimanapun.
Langganan:
Postingan (Atom)