Senin, 02 Desember 2013

Kebakaran

TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran terjadi di gedung Radio Republik Indonesia, Jumat, 22 November 2013. Belum diketahui penyebab kebakaran yang terjadi di lantai empat gedung yang ada di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, tersebut.

"Kejadiannya sekitar pukul 14.00 di luar ruangan di lantai empat tempat siaran luar negeri Voice of Indonesia," kata Restian, jurnalis RRI yang juga saksi mata, pada Tempo, Jumat, 22 November 2013. 

Restian mengatakan, sumber api itu tepatnya berada di koridor penghubung dengan gedung RRI lainnya. Dia menceritakan, awalnya, saat kejadian, para karyawan RRI sedang fokus pada pekerjaannya masing-masing. Saat tengah asyik bekerja, beberapa orang mulai mencium bau asap. Namun mereka mengira asap berasal dari sampah yang dibakar. 

Ternyata, perkiraan mereka salah. Sebab, kobaran api membesar dan menghanguskan tumpukan barang yang terdapat di koridor tersebut. Beberapa orang pun sempat berusaha memadamkan api dengan tabung pemadam kebakaran yang terdapat di ruangan itu. "Semua orang lalu panik dan berhamburan turun melalui tangga darurat," kata Restian.

Pihak RRI pun segera menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran. Setidaknya ada dua unit mobil pemadam kebakaran yang datang menjawab panggilan tersebut dan memadamkan api. "Belum tahu api berasal dari mana. Ada yang bilang dari puntung rokok, ada yang bilang dari blower AC," kata dia. 

Restian menambahkan, kini polisi sudah berada di lokasi untuk menyelidiki di sisa kebakaran.

Opini 

Kita seharusnya fokus terhadap sesuatu jika sedang melakukan sesuatu, karena jika kalau sudah terjadi kebakaran akan bahaya dampaknya bagi semua orang

Selasa, 05 November 2013

Terorisme



JAKARTA, KOMPAS.com — Pola kaderisasi calon "pengantin" atau relawan bunuh diri yang ada saat ini tidak lagi menggunakan pola sentralistik. Pola sporadis (menyebar) dinilai lebih efektif dan efisien dalam penyebaran ajaran teroris. 

"Awalnya, para calon pengantin itu direkrut melalui sebuah operasi yang dipusatkan di Poso," kata Kapolres Poso AKBP Susnadi saat ditemui wartawan usai penutupan apel Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) yang diikuti jajaran kapolres se-Indonesia di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Rabu (4/9/2013).

Menurut Susnadi, kelompok teroris yang saat ini tersebar di sejumlah daerah merupakan binaan "alumnus" Poso. Para alumnus Poso ini dulunya juga merupakan hasil kaderisasi dari sejumlah daerah dengan pola lama, yakni sentralistik.

Setelah diberi sejumlah pelatihan, baik itu latihan perang maupun pembuatan bom, Susnadi mengatakan, para alumnus Poso itu langsung disebar ke sejumlah daerah untuk kembali melakukan perekrutan. Namun, bedanya, para alumnus Poso itu tidak perlu membawa para calon "pengantin" ke Poso terlebih dahulu untuk dibina.

"Mereka merekrut, kemudian diberi pelatihan di daerah itu, lalu mencari dana dan membuat bom juga di sana," katanya.

Pasca-insiden penembakan terhadap sejumlah polisi beberapa waktu lalu di Tangerang, Susnadi mengatakan jika ia langsung dihubungi Mabes Polri guna mencocokkan pelaku penembakan dengan pola kelompok teroris yang ada di Poso. Menurutnya, ada kesamaan pola antara pelaku penembakan dengan kelompok teroris yang ada di Poso.

"Mentornya ada di sana. Mereka itu mantan dari Afganistan dan Mindanao," terangnya.

Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2013/09/04/2230163/Paham.Terorisme.di.Indonesia.Disebarkan.secara.Sporadis

Opini

Seharusnya pelayanan masyarakat lebih aktif lagi dalam menangani hal seperti ini, karena dampak seperti ini sangat merugikan masyrakat. dan kita sebagai masyarakat juga bila melihat sesuatu yang aneh di suatu tempat. langsung saja melapor kepada layanan masyarakat yang aktif.

Sex Bebas



Jakarta: Selain narkoba dan HIV/AIDS, seks bebas kini menjadi masalah utama remaja di Indonesia. Ini merupakan masalah serius karena jumlah remaja tergolong besar: 26,7 persen dari total penduduk. Hal itu dikatakan Pelaksana Tugas Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Subagyo di Jakarta, Rabu (28/11).
Penelitian Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia pada 2007 menemukan, perilaku seks bebas bukan sesuatu yang aneh dalam kehidupan remaja Indonesia.
Kementerian Kesehatan pada 2009 pernah merilis perilaku seks bebas remaja dari hasil penelitian di empat kota: Jakarta Pusat, Medan, Bandung, dan Surabaya. Hasilnya, sebanyak 35,9 persen remaja punya teman yang sudah pernah melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Bahkan, 6,9 persen responden telah melakukan hubungan seksual pranikah.
BKKBN, kata Subagyo, sebagai institusi mempunyai fungsi sosialisasi pentingnya kesehatan reproduksi bagi remaja. Ini untuk mempersiapkan kehidupan berkeluarga terus meningkatkan berbagai program. Program GenRe (Generasi Berencana) adalah salah satu wadah edukasi itu.
(sumber: www.metrotvnews.com)

Opini

Sejak kecil seharusnya orang tua mengajarkan kepada anaknya bagaimana seharusnya sikapnya dalam setiap sikapnya. dan  dari kecil seharusnya sudah ditanami ibadah agar tidak mudah terjerumus hal yang tidak baik.

Senin, 28 Oktober 2013

Pengangguran

Perlambatan pertumbuhan ekonomi menjadi 5,92 persen di semester I 2013 dikhawatirkan akan berdampak pada bertambahnya tingkat angka pengangguran di Indonesia.  Demikian disampaikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Salsiah Alisjahbana kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Kamis (15/8).

Oleh karena itu, Armida mengatakan fokus pemerintah saat ini tidak hanya berorientasi pada penciptaan angkatan kerja baru. Pencegahan agar tidak terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) misalnya pada industri padat karya seperti industri sepatu turut menjadi concern pemerintah. "Karena hardest hit di sana (dengan perlambatan ini)," ujar Armida.

Pemerintah, dalam hal ini, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah membahas rumusan insentif untuk industri padat karya. Selain mengurangi tingkat angka pengangguran, insentif tersebut nantinya diharapkan dapat mendorong industri padat karya di tanah air.

Dalam rumusan terkait insentif industri padat karya, terdapat beberapa opsi yang tengah dipertimbangkan. Pertama, pajak karyawan ditanggung pemerintah. Kedua, pemotongan Pajak Penghasilan (PPh). Ketiga, menaikkan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).  "Maksudnya itu supaya jangan terjadi PHK," kata Armida.

Lebih lanjut, Armida mengatakan pemerintah optimistis target tingkat angka pengangguran 2013 yakni 5,8 persen sampai 6,1 persen dapat tercapai. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran per Februari 2013 mencapai 7,17 juta orang atau 5,92 persen dari jumlah angkatan kerja di Indonesia sebesar 121,2 juta orang. Angka ini lebih rendah dibandingkan target sebelumnya yakni 5,5 persen sampai 5,8 persen dengan asumsi pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 6,8 persen sampai 7,2 persen.  Sedangkan untuk 2014, tingkat angka pengangguran pada 2014 diharapkan berada di kisaran 5,6 sampai 5,8 persen.

http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/13/08/15/mrkhd2-jumlah-pengangguran-di-indonesia-berpotensi-meningkat

Opini

Setingkatnya dengan pertumbuhan penduduk yang cepat, pengangguran pun ikut bertambah seiiring dengan sedikitnya lapangan pekerjaan. Seharusnya pemerintah atau pengusaha pengusaha lebih banyak melihat ke daerah kecil yang rata rata penghuninya pun pengangguran. dengan seperti itu mereka lebih banyak membuat lapangan pekerjaan dan mengurangi sedikit jumlah pengangguran di indonesia.

Senin, 21 Oktober 2013

Korupsi



KORUPSI WISMA ATLET, Mekeng: Ketua Banggarnya Bukan Saya

KORUPSI WISMA ATLET
Mekeng: Ketua Banggarnya Bukan Saya

Sabtu, 7 Januari 2012

JAKARTA (Suara Karya): Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Melchias Markus Mekeng mengungkapkan bahwa dirinya sama sekali tidak terlibat dalam kasus suap Wisma Atlet dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh Pengadilan Tipikor, kemarin.

Menurut Mekeng, dirinya ditugaskan dan dilantik sebagai Ketua Banggar sejak 19 Juli 2010, sementara anggaran untuk pembangunan wisma atlet dibahas dalam APBN Perubahan Tahun 2010.

"Jadi saya belum menjadi bagian dari Banggar DPR RI, baik sebagai anggota, maupun Ketua Banggar. Tidak benar kalau Nazaruddin bilang biangnya atau Ketua Besar itu adalah saya," kata Mekeng kepada wartawan, kemarin.

Dia melanjutkan, sesuai dengan siklus pembahasan APBN maka selaku Ketua Badan Anggaran DPR RI dirinya mulai bertugas sebagai Ketua Badan Anggaran DPR RI sejak Juli 2010 dengan memulai Agenda Pembahasan APBN Tahun Anggaran 2011 dan seterusnya hingga saat ini.

Dia menambahkan, bahwa untuk memperjelas masalah suap wisma atlet, dirinyalah yang meminta Nazaruddin untuk menyebutkan nama-nama dari oknum yang terlibat. "Harus dijelaskan secara jelas dan jangan setengah-setengah, Ketua Banggar siapa yang terlibat, jadi tidak menimbulkan persepsi yang mendua," tegasnya.

Dia juga mengungkapkan kronologi arus kebijakan keuangan SEA Games X DPR RI pada tahun anggaran 2010 yaitu sebagai berikut: Masalah pembahasan dan penetapan anggaran pembangunan wisma atlet di Palembang adalah keputusan resmi Komisi X DPR RI. "Kebijakan seputar keuangan SEA Games 2011 memang diputuskan di Komisi X," katanya.

Mekeng melanjutkan, rapat kerja antara Komisi X DPR RI dengan Menteri Pemuda dan Olahraga pada 20 Januari 2010 menyimpulkan bahwa Komisi X DPR RI dan pemerintah sepakat membentuk Panitia Kerja (Panja) SEA Games dan Para Games 2011.

Panja, tambah dia, diketuai oleh Ketua Komisi X Mahyuddin, anggotanya terdiri dari para Wakil Ketua Komisi X yaitu Rully Chairul Azwar, Heri Akhmadi dan Abdul Hakam Naja.

Selain itu, terkait program dan kegiatan dalam rangka persiapan dan penyelenggaraan kegiatan SEA Games dan Para Games 2011 yang kala itu tinggal 19 bulan lagi, Komisi X DPR RI mendesak Menpora agar memperhatikan kedisiplinan penganggaran.

Menurut dia, soal anggaran SEA Games sendiri setidaknya dimulai sejak Rapat Kerja antara Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan Komisi X DPR RI pada Selasa, 13 April 2010.

Rapat kerja tersebut, menurut Mekeng, bersifat terbuka dengan agenda pembahasan perubahan APBN TA 2010 yang dipimpin oleh Ketua Komisi X DPR RI Mahyuddin serta didampingi pimpinan lain.Dalam rapat kerja tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga mengajukan usulan tambahan sebesar Rp 2,125 tiliun.

Mekeng melanjutkan, usulan tersebut di luar pagu yang sudah ada yaitu Rp 350 miliar. Perincian usulan tersebut untuk persiapan SEA Games dan Para Games 2011 Rp 1.000 miliar (Rp 1 triliun) dan lanjutan pembangunan tahap pertama pusat pendidikan dan pelatihan serta sekolah olahraga nasional Bukit Hambalang Bogor sebesar Rp 625 miliar dan untuk kegiatan kepemudaan serta olahraga lainnya Rp 500 miliar.

"Dengan pengajuan usulan tambahan sebesar Rp 2,125 triliun tersebut, Komisi X DPR RI memutuskan akan mempertimbangkan usulan tambahan pagu anggaran APBN-P TA 2010 dengan program prioritas utama pada persiapan SEA Games dan Para Games 2011 dalam rangka renovasi sarana dan prasarana pertandingan dan pembinaan atlet," jelasnya.

Mekeng memberikan penjelasan, usulan tersebut akan diajukan oleh Komisi X DPR RI kepada Badan Anggaran DPR RI. Dalam rapat kerja antara Komisi X DPR RI dengan Menpora pada Kamis, 29 April 2010, Komisi X DPR RI menyampaikan bahwa Komisi X DPR RI hanya dapat memperjuangkan tambahan anggaran sebesar Rp 600 miliar dari usulan Rp 2,125 triliun.

Dengan demikian, total tambahan anggaran untuk Kemenpora pada APBNP-TA 2010 adalah sebesar Rp 350 miliar ditambah Rp 600 miliar sehingga totalnya menjadi Rp 950 miliar. (Kentos)

http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=294660
Opini

Korupsi yang terjadi di Indonesia sudah terjadi banyak dimana mana, maupun korupsi rakyat kecil maupun Pemerintah sekalipun melakuakan korupsi. Peran KPK juga tidak banyak berpengaruh atas kasus korupsi di Indonesia. Kita seharusnya sebagai rakyat Indonesia yang berjulukan Agama Islam nomor 1 di dunia. Seharusnya lebih jujur dan adil terhadap kasus tindakan apapun. Dan tidak menerima suap dari manapun.

Kamis, 10 Oktober 2013

Masalah Banjir di Indonesia




Banjir jadi hal biasa buat masyarakat Indonesia. Tiap tahun Indonesia slalu mendapatkan masalah banjir dan sampai saat ini pun belum ada solusi yg dapat menanggulangi permasalahan ini. Ketidak sadaran akan bahayanya banjir dan penyebab-penyebab terjadinya banjir menjadi penyebab kenapa banjir tersebut setiap tahun melanda Indonesia.

Penyebab banjir sendiri bisa terjadi karena berbagai hal baik alam maupun manusia. Dan berikut adalah hal-hal yang menyebabkan banjir di seluruh dunia termasuk Indonesia :
1.      Peristiwa alam seperti Curah hujan dalam jangka waktu yang lama.
2.      Terjadi erosi tanah hingga menyisakan batuan, dan tidak ada resapan air bahkan bukan hanya banjir tapi juga tanah longsor.
3.      Buruknya penanganan sampah, hingga kemudian sumber saluran air tersumbat
4.      Bendungan dan saluran air rusak. Seperti yang terjadi pada bencana di situ gintung
5.      Penebangan hutan secara liar dan tidak kendali.
6.      Di daerah bebatuan daya serap air sangat kurang. Sehingga memudahkan terjadi bencana banjir
7.      Kiriman atau bencana banjir bandang.
8.      Keadaan tanah tertutuo semen, paving atau aspal, hingga tidak menyerap air.
9.   Pembangunan tempat pemukiman dimana tanah kosong diubah menjadi jalan gedung, tempat parkir, hingga daya serap air hujan tidak ada. Contohlah kota-kota besar semacam jakarta yang sering terjadi bencana banjir.

Bencana banjir sebenarnya dapat kita hindari, yaitu dengan menghindari hal-hal diatas. Sehingga tidak akan terjadi peristiwa seperti situ gintung ataupun banjir bandang yang sering terjadi di Indonesia. Seperti sebuah kata bijak, “Manusia adalah bagian dari alam, jika kita menyakiti alam maka kita akan menyakiti manusia”.
Beberapa ramalan untuk Indonesia dikeluarkan oleh konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Bali jika tingakatan air laut terus meninggi:
  • Bandara Jakarta akan tenggelam pada tahun 2035.
  • Sekitar 25% wilayah Jakarta dapat hilang di tahun 2050.
  • Surabaya dan Semarang akan banjir secara tetap pada tahun 2080.
  • Ibukota Indonesia terpaksa dipindahkan ke Bandung.
  • Dua ribu pulau bisa habis di tahun 2030.
  • 400,000 km kuadrat luas daratan lenyap pada tahun 2080, termasuk sekitar 10% dari Papua, dan 5% dari Jawa dan Sumatra (di pesisir utara).
Begitu ujar Nicholas Stern, pengarang "The Stern Report" (2006) mengenai perubahan iklim:
Negara kepulauan sangat rawan terhadap peningkatan air laut dan badai. Indonesia termasuk Negara yang amat rawan.

Sebenarnya banjir dapat di kurangi bahkan dicegah jika kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga sungai-sungai, kali, bendungan, dan mengurangi pembangunan-pembangunan gedung yang berarti menutup tanah dengan semen maupun aspal, membangun taman-taman ditengah kota dapat mengurangi bencana banjir.
setiap tahun air laut meluap menjadi masalah besar yang harus dihadapi kedepannya.

sumber lebih lengkap :


Opini

Banjir yang belakangan ini terus menerjang bangsa indonesia. Tidak jauh hal dari Ibukota Indonesia sendiri yaitu Jakarta. Masalah banjir ini akan terus tetap ada jika tidak ada kemauan masyarakat sendiri untuk menjaga negeri ini, contohnya banyak sekali dimana mana sampah berserakan dijalanan, yang membuat saluran air tersumbat sehingga air tidak dapat mengalir dengan baik. Seharusnya kita sebagai masyarakat tidak seperti ini. Kita sendiri yang seharusnya menjaga lingkungan alam kita agar banjir yang melanda Indonesia tidak lagi seperti ini.

Selasa, 08 Oktober 2013


Permasalahan sosial masyarakat: "Kemacetan di Kota-Kota Besar"
Reaksi: 

Masalah kemacetan sudah tak asing lagi di dengar oleh publik dan masyarakat luas. Merupakan salah satu masalah sosial masyarakat yang sangat sulit untuk di hindari, apalagi di era globalisasi ini. Bahkan masalah ini menjadi salah satu ciri khas dari kota-kota besar di Indonesia. Kita ambil contoh yaitu Jakarta. Memang tidak salah bila kita menyebut demikian, karena memang inilah fakta yang terjadi pada saat ini.

(kemacetan yang terjadi di Ibukota)

Seperti yang dapat kita lihat pada gambar di atas, hampir setiap hari, khususnya hari kerja, Jakarta akan nampak semrawut. Kendaraan umum dan pribadi membanjiri jalan-jalan khusunya daerah perkantoran. Setiap hari masyarakat di hadapkan oleh kondisi seperti ini.

      Tak hanya di Ibukota, di kota-kota besar lain pun masalah ini kerap melanda masyarakatnya. Sebut saja misalnya kota Bandung. Apabila hari weekend tiba, maka kota tersebut akan di banjiri oleh kendaraan-kendaraan pribadi dari berbagai daerah. Khususnya masyarakat Jakarta yang ingin mengisi waktu liburan. Masalah buruknya transportasi yang ada di daerah Bandung juga menyebabkan kemacetan terjadi.

Namun, tak bisa di pungkiri bahwa kemacetan yang terjadi di Jakarta merupakan yang paling parah terjadi. Karena Jakarta merupakan pusat dari kegiatan bisnis dan ekonomi, maka masyarakat cenderung memilih untuk mencari peluang kerja di Jakarta. Apalagi masyarakat pedesaan yang ingin mengadu nasib, maka mereka berimigrasi ke kota-kota khususnya Jakarta. Sekarang ini, Jakarta pun kerap kali terkenal dengan kata-kata “Lumpuh Total”.

Penyebab Terjadinya Kemacetan di Jakarta
           
Banyak hal yang menjadi penyebab kemacetan di daerah Jakarta. Faktor manusia yang menjadi kecenderungan untuk terjadinya kemacetan-kemacetan tersebut. Berikut ini beberapa penyebab kemacetan di Jakarta:

·       Sarana transportasi umum yang tidak memadai. Banyaknya kendaraan umum yang ada di Jakarta, tidak di dukung dengan kualitas yang baik. Kendaraan umum yang ada, sangat tidak terawat dan tidak bekerja secara efisien. Tidak disiplinnya para supir dan penumpang juga menjadi kendala sebagai penyebab kemacetan, misalnya dengan tidak naik di halte atau tempat yang seharusnya.
·       Banyaknya kendaraan pribadi yang di gunakan, dengan penumpang yang relatif sedikit. Masih berkaitan dengan penyebab kemacetan yang pertama, masyarkat lebih memilih menaiki kendaraan pribadi karena kualitas kendaraan umum yang tidak memadai. Apalagi untuk kalangan masyarakat menengah ke atas. Semakin sulit untuk menekan laju pertambahan kendaraan pribadi ini.
·       Lemahnya penegakan hukum oleh aparat yang berwenang dan kurangnya kesadaran dari masyarakat pengguna jalan itu sendiri. Banyak masyarakat yang tidak mengindahkan peraturan lalu lintas di karenakan para aparat hukum yang seharusnya menegakkan hukum secara benar, dapat dengan mudah di suap dengan sejumlah uang.
·       Tidak efektifnya busway berjalan. Dasar awal pembuatan busway adalah untuk mengurangi kemacetan. Tetapi yang dapat di lihat sekarang ini, jalur jalan yang di gunakan untuk busway justru menambah kemacetan. Karena tetap saja masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Bahkan, banyak masyarakat yang nekat menerobos jalan untuk busway tersebut, di karenakan kemacetan yang terjadi.
·       Tidak disiplinnya pengendara bajaj. Bajaj merupakan alat transportasi yang tak asing lagi di Jakarta. Namun seringkali pengendara bajaj tidak memperhatikan lampu lalu lintas sama sekali. Dengan seenaknya mengambil jalur lain, bahkan yang berlawanan arah.
·       Tata kota Jakarta yang kurang terstruktur.
·       Berbagai bencana alam, misalnya seperti banjir. Bila banjir terjadi di Jakarta, maka bisa di katakana bahwa otomatis jalanan di Jakarta akan lumpuh total.

Dampak Negatif yang Dirasakan Masyarakat Akibat Terjadinya Kemacetan

Berbagai dampak negatif banyak di rasakan oleh masyarakat sekitar Jakarta. Beberapa hal yang seringkali menjadi dampaknya yaitu:

·         Munculnya berbagai macam penyakit seperti gangguan pernafasan dan gangguang pada kulit. Dengan meningkatnya kendaraan yang ada, maka otomatis udara di penuhi dengan polusi-polusi dan suhu global menjadi meningkt. Penipisan ozon pun terjadi, sehingga gangguan pada kulit semakin meningkat.
·         Pemborosan waktu yang cukup siknifikan. Apabila kemacetan terjadi, otomatis waktu yang di perlukan seseorang untuk sampai ke suatu tempat menjadi semakin panjang dan ini akan mempengaruhi kinerja seseorang.
·      Menimbulkan sifat malas. Masyarakat akan semakin malas untuk beraktivitas di karenakan kepadatan yang terjadi. Semakin lama, semakin berat untuk melangkah ke sesuatu tempat. Lebih baik hanya di rumah dan menghindari kemacetan.

Langkah-Langkah Antisipasi yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Kemacetan

·      Meningkatkan sarana dan prasarana transportasi di Jakarta. Misalnya dengan memperbaiki kinerja para supir dan kondektur, memperbaiki keadaan dari kendaraan-kendaraan umum yang ada sehingga terlihat nyaman untuk di naiki oleh khalayak banyak. Dan masyarakat tidak ragu untuk memilih menggunakan kendaraan umum tersebut.
·      Memperkuat penegakan hukum bagi seseorang yang melanggar peraturan lalu-lintas. Para aparat penegak hukum harus memiliki kesadaran bahwa merekalah yang sepatutnya menegur orang-orang yang melakukan kesalahan, tidak lantas lepas tangan dengan menerima suap dari orang-orang yang bersangkutan.
·      Pemerintah harus membangun tata ruang yang lebih baik lagi bagi kota Jakarta. Misalnya pembuatan u-turn haruslah di kelola dengan baik. Karena yang ada selama ini, daerah dimana terdapat u-turn pastilah di landa kemacetan.
·      Yang terpenting adalah kesadaran dari diri manusianya masing-masing, baik sebagai masyarakat maupun para aparat yang bersangkutan. Bila sudah tertanam, maka langkah-langkah selanjutnya akan lebih mudah untuk di laksanakan



Opini

Kemacetan termasuk masalah yang berat diindonesia, kita sebagai masyarakat seharusnya mengerti keadaan kota kota diindonesia. Seharusnya kita ini lebih menggunakan alat transportasi umum dibandingkan dengan alat tranportasi pribadi yang sekarang semakin banyak digunakan orang lain. Pemerintah seharusnya juga membuat jalan umum yang lebih baik dan efisien sehingga tidak membuat kemacetan dimanapun.