Bagi Anda yang telah menonton film Iron Man III tentulah akan dibuat terkagum-kagum dengan teknologi yang digunakan Tony Stark si ‘manusia kaleng’ tersebut. Mungkin banyak yang bertanya, apakah teknologi yang digambarkan dalam film itu nyata atau akan ada di masa depan?
Cerita di film Iron Man memang hanyalah fiksi. Namun sebenarnya kalau kita mengikuti perkembangan teknologi, ada beberapa teknologi yang digunakan Iron Man sudah diterapkan saat ini, dan sebagian lagi sudah mulai dirancang sebagai teknologi masa depan.
Sebuah film fiksi ilmiah kadang memang bisa menjadi sumber inspirasi para ilmuan untuk menciptakan teknologi di masa depan. Beberapa film fiksi ilmiah hebat yang pernah dibuat seperti misalnya, Star Wars, Blade Runner, Star Trek, Transformer, dll.
Dan kini film Iron Man juga memamerkan banyak teknologi canggih yang diyakini akan menjadi sumber inspirasi di masa depan. Bukan tidak mungkin nantinya kita bisa melihat sosok Iron Man di dunia nyata.
1. Replusor Ray Glove
Salah satu senjata andalan yang selalu digunakan oleh Iron Man adalah Repulsor Ray. Senjata ini memakai sinar laser dan dipasangkan di bagian telapak tangan si manusia besi. Teknologi senjata dengan sinar laser di Iron Man tersebut kemungkinan akan bisa segera terwujud di dunia nyata.
Seorang ilmuwan di Jerman bernama Patrick Priebe, telah menciptakan senjata yang mirip Repulsor Ray. Bentuknya juga dipasangkan di telapak tangan seperti Iron Man. Senjata ini disokong energi dari bateri litihium-ion, yang dipasangkan di bagian punggung tangannya.
Replusor Rai versi Priebe ini mampu mengeluarkan sinar laser warna biru. Walaupun kekuatannya belum sedasyat Repulsor, namun senjata sinar laser ini bisa bisa membuat korek terbakar dan balon meledak saat terpapar sinar lasernya. (lihat video di atas)
2. Jetpack
Tony Stark mampu terbang layaknya sebuah pesawat tempur. Kemampuan terbangnya ini berkat dorongan semacam jet yang berada di tangan dan kakinya. Perangkat yang di desain untuk bisa membawa seseorang terbang sebetulnya sudah diciptakan cukup lama. Berdasarkan catatan, pada tahun 1919, seorang ilmuwan Rusia, Aleksandr Fyodorvich berhasil membuat jetpack sederhana.
Kemudian di tahun 1960, teknologi ini pun pernah dikembangkan para ilmuwan di perusahaan Bell Rocketbelt. Jetpack ini sudah dipamerkan ke publik, namun karena faktor biaya, proyek ini gagal dan tidak ada kabar kelanjutannya. Dan yang terbaru, perusahaan yang berbasis di Selandia Baru, Martin Aircraft, menciptakan armor ala Iron Man yang mampu ‘mengudara’ kurang lebih selama 30 menit.
3. Armor Perang
Pemerintah Amerika Serikat (AS) diketahui memiliki project bernama Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA). Project ini bekerja untuk mengembangkan semacam baju robot untuk meningkatkan fisik tentara AS. Dan di tahun 2010, kontraktor pertahanan Raytheon meluncurkan salah satu hasilnya dengan nama ‘The XOS 2 exoskeleton’.
Meskipun diciptakan terutama untuk digunakan dalam area support logistik. Inbuilt hidrolik yang diterapkan di robot tersebut mampu melakukan pekerjaan tiga orang. Seperti mengangkat bahan berat, melewati medan ekstrim yang terjal dan lainnya.
4. Pengendali Perangkat dengan Pikiran
Tony Stark di dalam film Iron Man terlihat bisa bekerja dengan sangat mudah karena bisa mengendalikan armornya dengan hanya menggunakan pikiran dari jarak jauh. Teknologi seperti ini akan segera bisa terwujud di dunia nyata.
Adalah Samsung Emerging Technology Lab dengan Roozbeh Jafari, seorang profesor di University of Texas, yang saat ini bekerjasama sedang menciptakan perangkat yang bisa digerakan dengan menggunakan pikiran. Kini Samsung tengah membuat aplikasi yang memungkinkan pengguna terhubung dengan perangkat melalui gelombang pikiran. Percobaan ini sukses dilakukan dengan menggunakan perangkat pembaca gelombang pikiran.
Perangkat berbentuk seperti topi itu terdapat elektroda EGG yang dipakai untuk menerjemahkan perintah dari pikiran agar bisa dijalankan pada perangkat tablet. Pihak Samsung menyatakan saat ini aplikasi tersebut masih terus dalam tahap penyempurnaan.
5. Layar untuk Kontrol Informasi
Semua informasi yang Tony Stark butuhkan saat menggunakan baju zirahnya bisa terpampang di layar tembus pandang. Teknologi yang mirip seperti ini sudah mulai dikembangkan dan akan segera bisa digunakan masyarakat luas.
Teknologi tersebut sedang dibuat oleh raksasa Internet, Google dalam perangkat kacamata pintarnya, Google Glass. Kacamata pintar tersebut bisa mencari beberapa informasi seperti Google Maps, mencari informasi di mesin pencarian, hingga melakukan video call (lihat contohnya seperti video dibawah)
6. Jarvis Si ‘Asisten Pribadi’
Dalam sekuel ketiga film Iron Man ini, sang jagoan Tony Stark memiliki beberapa ‘asisten pribadi’, yakni Peper Pots dan Jarvis. Kedua robot ini menjadi semacam asisten pribadi digital yang bisa melakukan apapun yang diperintahkan oleh sang bos.
Jarvis yang diciptakan Stark ini dapat menggabungkan antara data dan kecerdasaan buataan. Sehingga, perintah apapun bisa direspon dengan cepat. Teknologi serupa juga dikembangkan oleh Dr Diane Cook dari Washington State University’s school of Computer Science and Electrical Engineering.
Profesor Cook mengatakan, kunci dari teknologi yang dikembangkannya ini adalah mencari dan menginterpretasikan informasi dan kemudian bekerja secara mandiri. Seperti misalnya, bila suhu ruangan rumah panas, maka AC di rumah akan secara otomatis menyesuaikan.
Minggu, 29 November 2015
Rabu, 23 September 2015
User Interface
Tentang User Interface - Penghubung Antara Manusia dan Komputer
Anda yang sering berhubungan dengan komputer tentu sudah tidak asing kan
mendengar kata User interface?,ya jika diartikan ke bahasa Indonesia
User Interface berarti tampilan antar muka pengguna.Jika didefinisikan
secara sederhana User Interface adalah penghubung atau mediator antara
komputer dan manusia atau user komputer itu agar hubungan antara
perangkat komputer dengan user bisa terjalin.
User interface sangat berperan penting dalam dunia komputer karena
dengan adanya user interface maka kemudahan user dalam mengoperasikan
suatu perangkat komputer menjadi lebih mudah.
User interface dibagi menjadi 2 yaitu Text Interface dan Graphic User Interface,berikut penjelasannya:
1. Text interface
Merupakan user interface berupa text ataupun perintah-perintah yang
diketikan langsung oleh user untuk melakukan atau mengeksekusi sesuatu.
Contoh dari text interface : Command Line Interface (Unix, Linux) dan
juga Command Prompt (Windows).
Berbasis teks antarmuka pengguna (TUI), juga disebut antarmuka pengguna
tekstual atau antarmuka pengguna terminal, [ klarifikasi diperlukan ]
adalah retronym yang diciptakan sesaat setelah penemuan antarmuka
pengguna grafis , untuk membedakan mereka dari berbasis teks antarmuka
pengguna . Konsep TUI merujuk terutama pada cara produksi dan tidak
bertepatan dengan antarmuka baris perintah yang merupakan tertentu input
pengguna modus. Sebuah maju TUI mungkin, seperti GUI, menggunakan
wilayah seluruh layar dan tidak selalu memberikan baris demi baris
output, meskipun tuis hanya menggunakan teks, simbol dan warna yang
tersedia di lingkungan teks yang diberikan.
Snapshot dari TUI digunakan dalam sistem BBS yang disebut SynchronetDari sudut pandang teks aplikasi, terdapat tiga kemungkinan berikut tentang layar teks dan komunikasi dengan itu, diperintahkan oleh penurunan aksesibilitas.
Sebuah asli mode teks layar, dikendalikan oleh video adapter atau prosesor pusat itu sendiri. Ini adalah kondisi yang normal untuk aplikasi lokal berjalan pada berbagai jenis komputer pribadi dan perangkat mobile . Jika tidak terhalang oleh sistem operasi , program pintar mungkin memanfaatkan kekuatan penuh dari mode teks hardware.
Sebuah mode teks emulator . Contohnya adalah xterm untuk X Window System dan konsol win32 (dalam mode window) untuk Microsoft Windows . Hal ini biasanya mendukung program-program yang mengharapkan tampilan teks modus real, tapi dapat berjalan jauh lebih lambat. Fungsi-fungsi tertentu dari mode teks canggih, seperti sendiri font yang upload, hampir pasti menjadi tidak tersedia.
Sebuah remote terminal teks . Kemampuan komunikasi biasanya menjadi berkurang menjadi garis serial atau emulasi nya, mungkin dengan sedikit ioctl () s sebagai out-of-band channel dalam kasus seperti Telnet dan Secure Shell . Ini adalah kasus terburuk, karena pembatasan software menghambat penggunaan kemampuan perangkat remote display.
Di bawah Linux dan Unix-seperti sistem, program dengan mudah mengakomodasi ke salah satu dari tiga kasus karena antarmuka yang sama (yaitu, aliran standar ) digunakan untuk mengontrol layar dan keyboard. Juga, perpustakaan pemrograman khusus membantu untuk output teks dalam cara yang tepat untuk perangkat layar yang diberikan dan antarmuka untuk itu. Lihat di bawah perbandingan ke Windows.
Pada ANSI-kompatibel terminal
American National Standards Institute (ANSI) standar ANSI X3.64 mendefinisikan satu set standar escape sequence yang dapat digunakan untuk mendorong terminal untuk membuat tuis (lihat kode melarikan diri ANSI ). Escape sequence dapat didukung untuk semua tiga kasus yang disebutkan di bagian atas, memungkinkan acak kursor gerakan dan perubahan warna. Namun, tidak semua terminal mengikuti standar ini, dan banyak urutan setara non-kompatibel tapi fungsional ada.
Sabtu, 09 Mei 2015
Pengertian, Tujuan, Dan Manfaat Organisasi
Pengertian, Tujuan, Dan Manfaat Organisasi
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita tidak mungkin bisa lepas yang namanya organisasi.
karena memang kehidupan itu adalah wujud nyata dari segala jenis organisasi
bentukan Tuhan, yang melibatkan setiap makhluk hidup didalamnya. Namun kali ini
saya mencoba menghadirkan dalam perspektif manusia, karena manusia yang
cenderung melakukan dan menjadikan ini sebagai wadah interaksi sosial dan atau
untuk mencapai tujuan yang sama.
Pengertian
Organisasi
Organisasi
pada dasarnya merupakan tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul,
bekerjasama secara rasional dan sistematis, terkendali, dengan memanfaatkan
sumber daya (dana, material, lingkungan, metode, sarana, prasarana, data) dan
lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
bersama. diambil dari wikipedia
Selain
artian diatas, masih banyak pengertian organisasi yang disampaikan beberapa
pakar, antara lain :
1.
Drs. H Malayu S.P. Hasibuan
mengartikan organisasi sebagai proses penentuan, pengelompokan, dan
pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan
bersama.
2.
Stoner mengartikan suatu pola
hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang dibawah pengarahan atasan
mengejar tujuan bersama.
3.
Selain pengertian di atas, masih
banyak lagi pengertian yang di ungkapkan oleh para tokoh tentang definisi dari
organisasi.
Tujuan Organisasi
Setiap manusia yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, menciptakan sebuah wadah atau badan dimana mereka saling berusaha untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dan hal ini lah yang menjadi sebab adanya tujuan dari sebuah organisasi. Tujuan dicerminkan oleh sasaran yang harus dilakukan baik dalam jangka pendek, maupun jangka panjang.
Tujuan dari sebuah organisasi sangat mempengaruhi kinerja dari organisasi itu sendiri maupun untuk mencari massa atau anggota baru dalam pengembangan sebuah organisasi dan untuk menjaga kaderisasi anggota. Kaderisasi bertujuan untuk menjaga sebuah organisasi tetap bisa bertahan dan eksis dalam jangka waktu yang panjang.
Ada beberapa tingkatan pengelompokan yang mendefinisikan prioritas sebuah tujuan organisasi
1. Tujuan atau Misi umum : Pernyataan luas, atau tujuan dalam skala umum yang mendefinisikan bagaimana tercipta sebuah organisasi tersebut, biasanya tidak berubah dari tahun ke tahun dan sering menjadi pernyataan pertama dalam konstitusi sebuah organisasi.
2. Tujuan adalah pernyataan yang menjelaskan apa yang sebuah organisasi itu ingin di capai. Merupakan bagian dari tujuan dan misi dari sebuah organisasi, tujuan seperti ini bisa seperti ini bisa berubah dari tahun ke tahun tergantung pada kesepakatan dari kelompok tersebut.
3. Tujuan merupakan deskripsi dari apa yang harus dilakukan berasal dari tujuan, spesifik yang jelas. laporan tugas terukur untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari sebuah kelompok, biasanya memiliki jangka pendek dan batas waktu tertentu.
Pemilihan tujuan dari setiap organisasi sangat penting, karena dengan hal tersebut, bisa menjadi semangat kerja, dan rasa bertanggungjawab, komitmen dan motivasi dari setiap anggota dalam sebuah kelompok.
Manfaat Organisasi
Mengikuti atau menjadi bagian dari sebuah organisasi mempunyai dampak sangat besar untuk kehidupan, karena dalam sebuah organisasi bisa di ibaratkan sebagai masyarakat dalam lingkup kecil. Selalu ada masalah yang perlu dipecahkan bersama, sikap saling menjaga dan bertanggungjawab terhadap keutuhan anggota atau pun mempertahankan sebuah kelompok, memberikan gambaran sebuah perjuangan panjang, dan ini akan sangat membantu ketika dalam penyelesaian masalah atau memberikan masukan kepada masyarakat dalam lingkup luas.

Selain itu beberapa manfaat lain yang bisa diperoleh dalam sebuah organisasi antara lain :
1. Tercapainya sebuah tujuan : Organisasi dibentuk dari tujuan-tujuan bersama yang berkaitan, maka pencapaian tujuan yang dilakukan oleh orang banyak atau dalam artian anggota sebuah kelompok lebih berpeluang untuk mencapai tujuan yang lebih maksimal dan efektif.
2. Melatih mental bicara di publik : mental berbicara didepan umum tidak setiap orang bisa peroleh dengan mudah, harus dengan pelatihan lama dan berkala. Sebuah organisasi, kelompok belajar, atau kelompok studi ilmiah bagi para mahasiswa adalah sebuah wadah yang tepat untuk pengembangan Public speaking.
3.
Mudah memecahkan masalah : karena dalam sebuah organisasi permasalahan adalah
hal yang sangat sering terjadi, entah karena perbedaan pendapat atau
permasalahan dalam segi fiskal sebuah kelompok. Pemecahan dari setiap
permasalahan yang ada mengajarkan bagaimana harus bersikap dan menyikapi
permasalahan yang ada dalam kehidupan masyarakat yang lebih kompleks dan
majemuk.
Selain
hal-hal diatas, masih banyak manfaat organisasi yang bisa diperoleh, namun
disini tidak dijabarkan lebih lanjut, hal lain yang bisa kita dapatkan antara
lain :
1.Melatih
Leadership
2. Memperluas pergaulan
3. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan
4. Membentuk karakteristik seseorang
5. Kuat dalam menghadapi tekanan
6. Mampu mengatur waktu dengan sangat baik
7. Sebagai ajang pembelajaran kerja yang sesungguhnya
http://asa-2009.blogspot.com/2013/08/pengertian-tujuan-dan-manfaat-organisasi.html
Budaya Organisasi
BUDAYA ORGANISASI
Definisi Budaya Organisasi
Dalam
kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang
diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik
dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat
satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu
pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan
pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak. Seiring
dengan bergulirnya waktu, budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat
pula dirasakan manfaatnya dalam memberi kontribusi bagi efektivitas organisasi
secara keseluruhan.
Budaya
organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para
anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem
makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi
oleh organisasi.
Budaya Organisasi
Menurut Para Ahli
a.
Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391), budaya organisasi
adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi
dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri.
b. Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:263), budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.
c. Menurut Robbins (1996:289), budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu.
d. Menurut Schein (1992:12), budaya organisasi adalah pola dasar yang diterima oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk karyawan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi. Untuk itu harus diajarkan kepada anggota termasuk anggota yang baru sebagai suatu cara yang benar dalam mengkaji, berpikir dan merasakan masalah yang dihadapi.
e. Menurut Cushway dan Lodge (GE : 2000), budaya organisasi merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para karyawan berperilaku. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan budaya organisasi dalam
penelitian ini adalah sistem nilai organisasi yang dianut oleh anggota organisasi, yang kemudian mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari para anggota organisasi.
b. Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:263), budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.
c. Menurut Robbins (1996:289), budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu.
d. Menurut Schein (1992:12), budaya organisasi adalah pola dasar yang diterima oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk karyawan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi. Untuk itu harus diajarkan kepada anggota termasuk anggota yang baru sebagai suatu cara yang benar dalam mengkaji, berpikir dan merasakan masalah yang dihadapi.
e. Menurut Cushway dan Lodge (GE : 2000), budaya organisasi merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para karyawan berperilaku. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan budaya organisasi dalam
penelitian ini adalah sistem nilai organisasi yang dianut oleh anggota organisasi, yang kemudian mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari para anggota organisasi.
Level Budaya Organisasi
Dalam mempelajari budaya organisasi ada beberapa
tingkatan budaya dalam sebuah organisasi,, dari yang terlihat dalam perilaku
(puncak) sampai pada yang tersembunyi. Schein (dalam Mohyi 1996: 85)
mengklasifikasikan budaya organisasi dalam tiga kelas, antara lain :
1.
Artefak
Artefak
merupakan aspek-aspek budaya yang terlihat. Artefak lisan, perilaku, dan fisik
dalam manifestasi nyata dari budaya organisasi
2. Nilai-nilai yang mendukung
Nilai adalah dasar titik berangka evaluasi yag dipergunakan anggota organisasi untuk menilai organisasi, perbuatan, situasi dan hal-hal lain yag ada dalam organisasi
3. Asumsi dasar
Adalah keyakinan yang dimiliki anggota organisasi tentang diri mereka sendiri, tentang orang lain dan hubungan mereka dengan orang lain serta hakekat organisasi mereka
Sementara Lundberg (dalam Mohyi, 1999:196) dalam studinya yang melanjutkan penelitian (pendapat) Schein dan menjadikan tingkatan budaya organisasi sebagai topik utama mengklasifikasikan budaya organisasi dalam empat kelas, yaitu
1) Artefak
Artefak merupakan aspek-aspek budaya yang terlihat. Artefak lisan, perilaku, dan fisik dalam manifestasi nyata dari budaya organisasi
2) Perspektif
Perspektif adalah aturan-aturan dan norma yag dapat diaplikasikan dalam konteks tertentu, misalnya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi, cara anggota organisasi mendefinisikan situasi-siatuasi yang muncul. Biasanya anggota menyadari perspektif ini.
3) Nilai
Nilai ini lebih abstrak dibanding perspektif, walaupun sering diungkap dalam filsafat organisasi dalam menjalankan misinya
4) Asumsi
Asumsi ini seringkali tidak disadari lebih dalam dari artefak, perspektif dan nilai
SUMBER-SUMBER BUDAYA ORGANSASI
Tosi, Rizzo, Carroll (1994) mengatakan bahwa budaya organisasi
dipengaruhi oleh empat factor, yaitu: (1) pengaruh umum dari luar yang luas,
(2) pengaruh dari nilai-nilai yang ada di masyarakat (societal values), dan (3)
factor-faktor spesifik dari organisasi, (4) nillai-nilai dari kondisi dominan.
1.
Pengaruh eksternal yang luas. (Broad external
influences). Mencakup factor-faktor yang tidak dapat dikedalikan oleh
organisasi, seperti lingkungan alam (adanya empat musim atau iklim tropis saja)
dan kejadian-kejadian bersejarah yang membentuk masyarakat (sejarah raja-raja
dengan nilai0nilai feudal).
2.
Nilai-nilai budaya dan budaya nasional (soctetal
values and national culture). Keyakinan dan nilai-nilai yang dominan dari
masyarakat luas (misalnya kebebasan individu, kolektivisme, kesopansantunan,
kebersihan, dan sebagainya).
3.
Unsure-unsur khas dari organisasi (organization
specifis elements). Organisasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam
usaha mengatasi baik masalah eksternal maupun internal organisasi akan
mendapatkan penyelesaian-penyelesaian yang berhasil. Penyelesaian yang
merupakan ungakapan dari nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan. Keberhasilan
mengatasi masalah tersebut merupakan dasar bagi tumbuhnya budaya organisasi.
Misalnya masalah menghadapi kesulitan usaha, biaya produksi terlalu tinggi,
pemasaran biayanya tinggi juga, maka dicari jalan bagaimana penghematan di
segala bidang dapat dilakukan. Jika ternyata upayanya berhasil, biaya produksi
dapat diturunkan demikian juga biaya pemasaran, maa nilai untuk bekerja hemat
(efisien) menjadi nilai utama dalam perusahaan. Dalam sumber budaya yang ketiga
di atas, unsure-unsur khas dari organisasi, kita temukan konsep budaya
organisasi dari Schein.
Fungsi Budaya Organisasi
Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
a. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
b. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.
d. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.
Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
a. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
b. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.
d. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.
Menciptakan Budaya Organisasi
Isu dan kekuatan suatu budaya memengaruhi
suasana etis sebuah organisasi dan perilaku etis para anggotanya. Budaya sebuah organisasi yang punya
kemungkinan paling besar untuk membentuk standar dan etika tinggi adalah budaya
yang tinggi toleransinya terhadap risiko tinggi, sedang, sampai rendah dalam
hal keagresifan, dan fokus pada sarana selain itu juga hasil. Manajemen dapat melakukan beberapa hal dalam
menciptakan budaya yang lebih etis,
yaitu:
1. Model peran yang visibel
Karyawan akan melihat sikap dan perilaku manajemen puncak (Top Manajemen) sebagai acuan / landasan standar untuk menentukan perilaku dan tidakan - tindakan yang semestinya diambil.
2. Komunikasi harapan etis
Ambiguitas etika dapat diminimalisir dengan menciptakan dan mengkomunikasikan kode etik organisasi.
3. Pelatihan etis
Pelatihan etis digunakan untuk memperkuat standar, tuntunan organisasi, menjelaskan praktik yang diperbolehkan dan yang tidak, dan menangani dilema etika yang mungkin muncul.
SUMBER:
Langganan:
Postingan (Atom)